Benarkah Quad Terbentuk Karena Ancaman China?

Sebagai pengingat, aliansi keselamatan yang disebut Quad meluncurkan rencananya untuk memantau indo-pasifik menggunakan satelit.

Siapa yang mereka lihat? Yaitu nelayan Tiongkok yang dikenal menangkap ikan di wilayah tersebut tanpa izin atau ilegal.

Termasuk di Laut Cina Selatan, kawasan negara-negara Asia Tenggara.

Quad bertujuan untuk membangun pengepungan di dekat laut China termasuk Selat Taiwan, Kepulauan Senkaku (Diaoyudao) di Laut China Timur, dan Laut China Selatan dalam sengketa antara China dan negara-negara Asia Tenggara, dan Pasifik, lapor Donga.com.

Quad juga telah membangun kerangka kerja dalam perdagangan, teknologi, dan keamanan laut.

Gagasan peluncuran satelit oleh Quad ini memungkinkan negara-negara di kawasan terkait dapat memantau penangkapan ilegal, bahkan ketika kapal itu mematikan transpondernya, kutip Financial Times.

Koordinator Indo-Pasifik, Kurt Campbell telah mengatakan bahwa dalam waktu singkat Quad akan segera mengumumkan rencana untuk memerangi penangkapan ikan ilegal.

Nyatanya, beberapa negara di Indo-Pasifik memang sangat “memerangi” penangkapan ikan ilegal oleh China ini, Zona Jakarta mengutip Japan Times.

Japan Times menambahkan, negara-negara itu bahkan mengatakan bahwa kapal-kapal China sering melanggar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) mereka dan menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi.

Sebagai tambahan, kapal China dituduh menangkap ikan tanpa izin setidaknya 237 kali antara 2015 sampai 2019.

Mereka juga melakukan hal yang sama di Vanuatu, Palau, Malaysia, dan Korea Selatan dalam beberapa tahun terakhir, lapor kantor berita Al-Jazeera.

Ratusan kapal China juga ditemukan sedang memancing cumi-cumi, dengan transponder dimatikan di perairan Korea Utara.

Selain menangkap ikan ilegal, armada pemancing China juga dituduh menargetkan kehidupan laut yang terancam punah dan dilindungi di seluruh dunia.

Mengutip Al-Jazeera, kehidupan laut itu termasuk ikan hiu, lumba-lumba dan anjing laut.

Gagasan pembentukan aliansi keamanan Quad ini lahir sejak Tsunami 2004 dan diformalkan setelah pidato PM Jepang Shinzo Abe “Confluence of the Seas” pada tahun 2007.

Pidato yang mengkampanyekan konseptualisasikan teater geografis baru, Indo-Pasifik, lapor kantor berita News18.

Namun, keempat negara (AS, India, Jepang dan Australia) pada saat itu tidak memiliki “halaman yang sama” atau tidak memiliki musuh bersama.

Baru pada tahun 2017, kelompok ini hidup kembali, karena? Ancaman China.

Dalam istilah teori, Quad adalah kelompok hubungan internasional yang dirancang untuk menyeimbangkan pihak eksternal.

Kebangkitan Quad sejalan dengan kebangkitan China, terutama di domain maritim, di mana keempat negara ini memiliki kepentingan ekonomi di sana.

Termasuk rute laut strategis di Indo-Pasifik untuk tetap bebas dari militer atau dari pengaruh politik apa pun.

Dalam hal ini, Quad bertugas untuk menjaga “keamanan maritim” yang jika dikonseptualisasikan secara luas, berarti:

Sengketa maritim antar-negara, terorisme maritim, pembajakan, perdagangan, proliferasi senjata, penangkapan ikan ilegal, kejahatan lingkungan, atau kecelakaan dan bencana laut.

Dan pada tahun 2020, di mana keempat negara ini menjalankan latihan bersama di Latihan Angkatan Laut Malabar yang dipimpin India.

Ini merupakan latihan militer gabungan pertama kelompok tersebut dan memperkuat komitmen mereka untuk memberikan keamanan di wilayah tersebut.

Karena itu, mereka menikmati tingkat pertukaran informasi dan intelijen yang belum pernah terjadi sebelumnya, interaksi personel, peralatan yang dapat dioperasikan, dan kebiasaan kooperatif.

Keempat negara juga memiliki perjanjian logistik bilateral yang luas antara angkatan laut mereka dan peningkatan kemampuan untuk memberikan keamanan di kawasan terkait.

Akhirnya “keamanan maritim” yang Quad perjuangkan mencakup penangkapan ikan ilegal, perdagangan manusia dan senjata, serta pembajakan yang mengancam garis laut penting.

Source: NADPost

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama